Infokeluarga.com – 5 Fakta BPJS Kesehatan Yang Harus Kamu Ketahui. BPJS Kesehatan adalah andalan rakyat Indonesia untuk mendapatkan layanan kesehatan yang memadai dan tentu saja dengan harga yang terjangkau. Tidak hanya itu, ada berbagai fakta tentang kesehatan BPJS yang juga perlu Anda ketahui.
Sistem Jaminan Sosial saat ini di Indonesia diselenggarakan oleh Badan Pengorganisasian Jaminan Sosial atau BPJS Health melalui Program Asuransi Kesehatan
Melalui program ini, pemerintah ingin memastikan bahwa semua orang Indonesia dilindungi oleh asuransi kesehatan yang komprehensif, adil dan adil. BPJS Health juga menyediakan program bantuan kontribusi khusus untuk orang miskin sehingga mereka tidak dibebani dengan biaya.
Program Kesehatan BPJS harus diikuti oleh semua warga negara Indonesia dan warga negara asing yang telah berada di Indonesia dalam jangka waktu minimum 6 bulan. Kontribusi dibayarkan sesuai dengan tingkat manfaat yang diperoleh.
Fakta tentang kesehatan BPJS
Untuk mendapatkan layanan BPJS secara maksimal, berikut ini adalah beberapa fakta tentang kesehatan BPJ yang perlu diketahui:
1. Menanggung berbagai jenis penyakit
Tidak seperti asuransi swasta yang umumnya memiliki batas dan kondisi beberapa jenis penyakit, BPJS Health dirancang untuk menanggung semua jenis penyakit. Program ini menanggung semua anggota BPJ dari semua tingkat usia dan semua tingkat penyakit yang diderita.
Besarnya premi yang dibayarkan setiap bulan tidak didasarkan pada usia, riwayat medis, atau tingkat penyakit yang diderita, tetapi berdasarkan fasilitas kesehatan yang dinikmati. Fasilitas ini dibagi menjadi Kelas I, Kelas II, dan Kelas III.
2. Menerapkan prosedur berjenjang
BPJS Health menerapkan pola rujukan berjenjang, sehingga para peserta tidak dapat bebas untuk memeriksa diri mereka sendiri ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang dimaksud. Peserta diminta melalui tahap yang ditentukan.
Pertama, peserta harus mencari perawatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, yaitu Puskesmas, klinik, atau dokter praktik individu yang telah berkolaborasi dengan BPJ.
Jika fasilitas kesehatan tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk mengambil tindakan perawatan, peserta akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi, seperti rumah sakit.
3. Menanggung biaya perawatan dan pemeriksaan laboratorium
Biaya medis laboratorium dan pemeriksaan laboratorium juga termasuk dalam layanan kesehatan BPJS. Peserta tidak perlu membayar layanan lagi, asalkan tetap sesuai dengan prosedur atau ketentuan kesehatan BPJS yang berlaku.
BPJ tidak akan menanggung biaya pemeriksaan pendukung atas permintaan para peserta sendiri tanpa indikasi atau tidak sesuai dengan diagnosis penyakit yang diberikan oleh dokter.
4. Memungkinkan peserta untuk memindahkan kelas dengan biaya tambahan
Peserta kesehatan BPJ dapat meminta kelas pemeliharaan yang lebih tinggi daripada hak -haknya, selama kelas yang diminta tersedia di fasilitas kesehatan yang dimaksud. Namun, biaya tambahan akan dibebankan kepada peserta yang memutuskan untuk naik kelas pemeliharaan.
Selain itu, perlu dicatat bahwa naik kelas pengobatan tidak dapat dilakukan dua tingkat lebih tinggi. Misalnya, peserta BPJS Kelas III hanya dapat naik ke Kelas II dan tidak ke Kelas I.
5. Membutuhkan tingkat kesabaran yang tinggi
Keterbatasan rumah sakit atau fasilitas kesehatan bekerja sama dengan BPJ, membuat peserta kesehatan BPJ sering harus mengantri untuk mendapatkan layanan. Namun, sekarang semakin banyak dokter dan rumah sakit telah melayani peserta kesehatan BPJS.
Penting untuk mempelajari prosedur untuk mendapatkan layanan optimal dari BPJS Health. Selain itu, jangan lupa untuk memenuhi kewajiban untuk membayar premi setiap bulan sehingga tidak ada hambatan selama perawatan.