7 Cara Mendeteksi Kanker Serviks Sejak Dini Agar Bisa Segera Teratasi
Mengetahui cara mendeteksi kanker serviks sejak dini dan pencegahannya sangatlah penting. Penyakit ini termasuk salah satu ancaman serius yang menjadi penyebab banyak kematian di kalangan wanita.
Kanker serviks, yang juga dikenal sebagai kanker leher rahim, biasanya disebabkan oleh infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang umumnya menyebar melalui aktivitas seksual. Penyakit ini sering kali berbahaya karena tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.
Bahkan ketika gejala mulai muncul, sering kali orang mengira itu adalah tanda-tanda menstruasi atau infeksi saluran kemih. Secara umum, penderita kanker serviks sering mengalami gejala seperti perdarahan yang terjadi selama atau setelah berhubungan seksual, serta setelah masa menopause dan menstruasi.
Selain itu, mereka juga mungkin mengalami keputihan yang disertai darah dan memiliki bau tidak sedap, nyeri pada daerah panggul, dan ketidaknyamanan saat berhubungan intim. Untuk itu, simak beberapa cara mendeteksi penyakit kanker serviks yang harus dilakukan sejak dini, diantaranya:
1. Lakukan Pap Smear
Pap smear adalah tes yang dilakukan untuk mendeteksi adanya sel-sel yang berpotensi menjadi kanker. Proses ini melibatkan pengambilan sampel sel dari serviks (leher rahim).
Setelah pengambilan, sampel tersebut akan diperiksa di bawah mikroskop untuk mengidentifikasi apakah sel-sel tersebut normal, memiliki sifat prakanker, atau telah berkembang menjadi kanker. Selain itu, melalui Pap smear, dokter juga dapat melakukan tes HPV DNA, yang merupakan salah satu metode untuk mendeteksi kanker serviks secara dini.
2. Lakukan Tes Schiller
Tes Schiller dilakukan dengan cara mengaplikasikan larutan yodium pada serviks untuk mengidentifikasi adanya jaringan abnormal. Jaringan yang sehat akan menunjukkan warna cokelat setelah diolesi, sedangkan jaringan yang tidak normal akan tampak berwarna putih atau kuning.
3. Biopsi Kerucut
Cara mendeteksi kanker serviks sejak dini yang selanjutnya yakni biopsi kerucut. Tindakan medis ini umumnya dilakukan jika hasil pap smear menunjukkan kelainan, tetapi juga dapat digunakan untuk mengangkat sel-sel prekanker atau kanker serviks yang ringan.
Biopsi kerucut dilakukan dengan cara mengambil jaringan dari leher rahim. Jaringan yang diambil akan memiliki bentuk seperti kerucut dan akan dianalisis menggunakan mikroskop.
4. Kolposkopi
Kolposkopi umumnya disarankan oleh dokter ketika hasil tes pap smear menunjukkan adanya indikasi yang mencurigakan.
Prosedur ini menggunakan alat khusus yang disebut kolposkop untuk melakukan pemeriksaan langsung terhadap leher rahim, vagina, dan vulva. Apabila saat kolposkopi terdeteksi adanya kelainan, dokter akan mengambil sampel jaringan untuk dianalisis lebih lanjut di laboratorium.
5. Kuretase Endoserviks
Pemeriksaan kuretase endoserviks dilakukan untuk menganalisis area leher rahim yang tidak dapat dijangkau melalui tes kolposkopi. Prosedur ini melibatkan pengikisan bagian dalam serviks (endoserviks) menggunakan alat khusus berbentuk sendok kecil, dengan tujuan mengumpulkan sampel untuk dianalisis lebih lanjut.
6. Pemeriksaan Darah Haid
Metode terbaru untuk mendeteksi kanker serviks melibatkan penggunaan darah haid yang dikumpulkan dalam sebuah pad khusus yang bisa dilepas dan dipasang. Setelah pad tersebut terisi darah haid, ia akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis melalui metode usap, guna mendeteksi keberadaan virus HPV dalam cairan darah haid tersebut.
7. Biopsi punch
Biopsi punch dilakukan dengan mengambil sampel jaringan yang diperlukan menggunakan alat berbentuk lingkaran. Proses ini mungkin perlu diulang beberapa kali pada area di sekitar serviks.
Itulah uraian terkait dengan beberapa cara mendeteksi kanker serviks sejak dini yang bisa dilakukan. Tentunya para wanita harus mengetahui hal ini agar tidak terjadi hal yang tidak mengenakkan.