Apakah kamu pernah merasakan nyeri pada perut bagian kiri bawah? Rasa sakit pada area ini sering kali berkaitan dengan gangguan pada sistem pencernaan. Lantas apa penyebab sakit perut sebelah kiri bawah pada wanita yang sesungguhnya?
Selain itu, pada wanita, nyeri di sisi kiri bawah perut juga dapat disebabkan oleh masalah pada organ reproduksi, saluran kemih, kulit, atau pembuluh darah. Gejala yang biasanya muncul meliputi rasa sakit, ketidaknyamanan yang cukup kuat, serta kekakuan di daerah perut kiri bawah.
Pada wanita, kondisi ini sering terjadi dan terkadang memerlukan perhatian medis. Dalam beberapa kasus, rasa nyeri juga dapat menyebar ke bagian kanan perut.
Untuk itu, dalam penjelasan ini akan diberikan beberapa penyebab yang bisa menyebabkan sakit perut di sebelah kiri bagian bawah khusus untuk wanita. Berikut diantaranya:
1. Kram Menstruasi
Kram umumnya terjadi menjelang atau selama menstruasi. Rasa sakitnya bisa bervariasi, mulai dari gangguan ringan hingga yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari, namun biasanya kram menstruasi tidak menunjukkan masalah serius.
Meskipun begitu, segera konsultasikan ke dokter jika kamu mengalami gejala seperti kram yang menghambat aktivitas, gejala yang semakin memburuk seiring waktu, atau jika kamu berusia lebih dari 25 tahun dan kram mulai semakin parah.
2. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah suatu pembentukan kantung berisi cairan yang berada di dalam atau pada permukaan ovarium. Proses terbentuknya kista ini biasanya merupakan bagian dari siklus menstruasi yang normal pada wanita.
Sebagian besar kista tidak menimbulkan gejala dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan tanpa perlu penanganan medis. Namun, kista yang berkembang dalam ukuran besar dapat menyebabkan ketidaknyamanan, dan dalam beberapa kasus, dapat memberi tekanan pada kandung kemih, yang membuat penderita merasa lebih sering ingin buang air kecil.
3. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada suatu tempat sebelum mencapai rahim, biasanya di tuba falopi yang menghubungkan ovarium dengan uterus. Kondisi ini dapat menyebabkan wanita mengalami berbagai gejala, meskipun ada juga yang tidak merasakannya.
Beberapa gejala yang sering muncul meliputi rasa sakit pada perut, terlambat datang bulan, pendarahan vagina, serta ketidaknyamanan saat buang air kecil atau besar. Selain itu, nyeri pada bahu juga bisa menjadi tanda dari kehamilan ektopik.
4. Penyakit Radang Panggul
Penyakit ini merupakan infeksi yang menyerang sistem reproduksi wanita, yang umumnya dipicu oleh penyakit menular seksual (PMS) seperti klamidia dan gonore, meskipun infeksi lainnya juga dapat menjadi penyebabnya. Gejala yang muncul sering kali tidak terlalu terlihat atau hanya sedikit, tetapi beberapa wanita dapat merasakan sakit di bagian bawah perut sebelah kiri.
Gejala lainnya meliputi demam, keputihan yang berbau tidak sedap, rasa sakit atau pendarahan saat berhubungan seksual, sensasi terbakar saat buang air kecil, serta perdarahan yang terjadi di antara siklus menstruasi.
5. Endometriosis
Endometriosis terjadi ketika jaringan yang seharusnya melapisi bagian dalam rahim tumbuh di luar rahim, yang dapat menyebabkan rasa sakit pada perut dan berpotensi mengganggu kesuburan.
Beberapa gejala lain yang sering muncul meliputi kram menstruasi yang semakin parah, rasa sakit saat berhubungan seksual, serta ketidaknyamanan saat buang air besar atau kecil. Menstruasi yang sangat banyak dan perdarahan di antara siklus menstruasi juga sering dialami. Penyebab pasti dari kondisi ini masih belum diketahui.
6. Torsi Ovarium
Kista ovarium yang berukuran besar dapat menyebabkan pergeseran posisi ovarium dalam tubuh wanita, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya torsi ovarium. Torsi ovarium adalah kondisi dimana ovarium berputar secara tidak normal, yang dapat mengganggu pasokan darah ke ovarium dan menyebabkan rasa sakit. Selain itu, saluran tuba juga bisa terkena dampaknya.
Itulah beberapa penyebab sakit perut sebelah kiri bawah pada wanita yang bisa diketahui. Oleh karenanya, jika sudah mengalami keadaan yang demikian maka segera konsultasikan pada dokter yang bersangkutan.
