Penyebab Gigi Berlubang Padahal Rajin Sikat Gigi, Wajib Diperhatikan
Bayangan rasa sakit dan ngilu akibat gigi berlubang seringkali mendorong banyak orang untuk lebih peduli menjaga kebersihan gigi dan mulut. Salah satu kebiasaan yang sederhana namun efektif adalah menyikat gigi dua kali sehari. Namun penyebab gigi berlubang padahal rajin sikat gigi ini ada beberapa faktor.
Beberapa orang bahkan menambahkan penggunaan benang gigi (dental floss) dalam rutinitas mereka. Namun, meskipun sudah menjaga kebersihan, gigi tetap bisa mengalami kerusakan.
Kebersihan gigi dan mulut memang berperan penting dalam menjaga kesehatan dan kekuatan gigi, namun faktor ini bukan satu-satunya yang memengaruhi kondisi gigi. Ada beberapa faktor lain yang juga dapat melemahkan gigi, menjadikannya lebih rentan terhadap kerusakan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Sering Melakukan Kebiasaan yang Merusak Gigi
Beberapa kebiasaan sehari-hari yang sering dilakukan tanpa disadari bisa menyebabkan gigi menjadi rapuh. Contoh kebiasaan yang umum dilakukan antara lain mengunyah benda keras seperti es batu, menggigit kuku, membuka kemasan dengan gigi, dan menggertakkan gigi.
Walaupun dampaknya tidak langsung terlihat, kebiasaan-kebiasaan ini memberikan tekanan yang berlebihan pada gigi, yang lama-kelamaan akan mengurangi kekuatan gigi. Akibatnya, lapisan gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan, seperti keropos, retak, bahkan dapat pecah dan mengalami kerusakan yang permanen.
2. Faktor Genetik
Caufield menjelaskan bahwa faktor genetik berperan dalam perkembangan gigi berlubang, yang terkait dengan jumlah air liur dan bentuk gigi. Terdapat dua faktor utama yang memicu terbentuknya lubang pada gigi, yaitu proses fermentasi gula oleh bakteri dan adanya celah pada gigi.
Beberapa individu secara alami memiliki celah yang lebih dalam pada giginya. Meskipun ini adalah hal yang normal, kondisi ini mempermudah bakteri untuk masuk dan menyebabkan kerusakan pada gigi.
Caufield merekomendasikan prosedur sealant, yaitu suatu tindakan sederhana di mana dokter gigi menutup celah pada gigi untuk mencegah masuknya bakteri dan gula yang dapat menyebabkan kerusakan.
3. Kebiasaan Sikat Gigi yang Salah
Menyikat gigi secara teratur memang merupakan langkah penting untuk mencegah berbagai masalah gigi. Namun, jika cara melakukannya salah, hal ini justru bisa menjadi penyebab kerusakan pada gigi.
Kesalahan dalam kebiasaan menyikat gigi sering kali tidak disadari, padahal hal ini bisa merusak gigi, menyebabkan luka pada gusi, dan meningkatkan kemungkinan infeksi.
Berikut adalah beberapa kesalahan yang sebaiknya dihindari saat menyikat gigi:
- Menggunakan sikat gigi dengan kekerasan bristles yang tidak sesuai.
- Melewatkan kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur.
- Tidak mengganti sikat gigi setiap 3–4 bulan sekali.
- Lupa membersihkan lidah setelah menyikat gigi.
- Menyikat gigi dengan tekanan yang terlalu keras, terlalu cepat, atau terlalu lama.
- Memegang sikat gigi dengan kekuatan yang berlebihan.
- Menyimpan sikat gigi dalam kondisi tertutup.
4. Dampak Perawatan Saluran Akar Gigi
Jika gigi berlubang mencapai tingkat kerusakan yang parah, saraf di dalamnya bisa terinfeksi atau mati, sehingga diperlukan perawatan saluran akar untuk membersihkannya. Pada prosedur ini, dokter gigi akan mengangkat jaringan yang rusak dari dalam gigi dan kemudian menambalnya menggunakan bahan khusus yang aman.
Tujuan utama dari perawatan saluran akar adalah untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut dan mengatasi kerusakan yang terjadi pada gigi. Namun, jika prosedur ini tidak dilakukan dengan sempurna, misalnya ada sisa akar yang tertinggal, infeksi bisa terjadi dan merusak gigi secara bertahap, membuatnya semakin rapuh.
Itulah beberapa penyebab gigi berlubang padahal rajin sikat gigi. Tentunya dengan mengetahui berbagai penyebab yang mendasarinya, kita harus segera lakukan penanganan agar tak terjadi kerusakan yang semakin parah.