Ketahui Ciri Bayi Kekurangan ASI dan Cara Mengatasinya
Ada beberapa ciri bayi kekurangan ASI yang dapat dideteksi. Hal tersebut dapat dilihat baik dari kurang atau tambahnya berat badan sampai dengan berkurangnya jumlah popok yang kotor dikarenakan bayi jarang buang air kecil
Melansir dari Healthy Children, ada macam-macam kendala yang biasa terjadi dalam proses menyusui. Hal ini, tentunya dapat mempengaruhi sang ibu yang memproduksi ASI sehingga akan berdampak pada si bayi. Untuk itu, simak uraian berikut mengenai ciri bayi yang kekurangan ASI dan cara mengatasinya:
Ciri Bayi yang Mengalami Kekurangan ASI
Ciri bayi yang kekurangan ASI harus diwaspadai karena dapat berpengaruh pada tumbuh kembang dan kesehatannya. Berikut ini tanda jika bayi kekurangan ASI:
1. Berat Badan Bayi Tidak Naik
Tanda bayi kekurangan ASI yang pertama yaitu berat badan bayi tidak naik. Meskipun kehilangan sedikit berat badannya normal bagi bayi, menurut Dr. Sears bahwa sekitar 3 hingga 4 minggu kehidupannya.
Bayi harus bertambah timbangannya sekitar 4 hingga 7 ons dari berat lahirnya. Setelah melalui fase ini, berat badan bayi akan naik setengah hingga 1 kilogram setiap bulannya.
2. Sesi Menyusui Sangat Singkat Atau Sangat Lama
Melansir dari Healthy Children, durasi panjang atau pendek saat menyusui bisa sebagai pertanda bayi kekurangan ASI. Amatilah apakah bayi menelan ASI secara konsisten. Jika tidak mungkin ada masalah pada produksi ASI.
3. Kurangnya Jumlah Popok Kotor
Sering atau tidaknya seorang bayi BAB/BAK memang berbeda-beda untuk setiap bayi. Biasanya jika bayi semakin banyak dalam mengkonsumsi ASI, maka akan banyak pula pokok yang kotor.
Salah satu tanda jika bayi kekurangan ASI yaitu berkurangnya popok kotor. Jika kondisi ini terus terjadi segeralah konsultasikan pada dokter atau bidan agar segera mendapatkan penanganan.
4. Mengalami Dehidrasi
Sebagai orangtua harus mewaspadai bila bayi mengalami kekurangan ASI yang cukup parah, karena bayi mengalami dehidrasi. Tanda bayi yang mengalami dehidrasi antara lain sebagai berikut:
- Mulut kering .
- Lesu dan tidak mau menyusu.
- Demam.
- Diare.
- Muntah.
- Urine berwarna gelap .
- Penyakit kuning (mata dan kulit kuning).
Jika bayi tidak mau menyusu dan diikuti dengan ciri-ciri dehidrasi di atas. Segeralah bawa bayi ke dokter atau bidan agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Cara Mengatasi Bayi Kekurangan ASI
Bayi yang menunjukkan ciri-ciri di atas harus segera mendapatkan penanganan. Berikut ini beberapa tips menyusui untuk mengatasi masalah ini:
1. Memompa ASI Sang Ibu
JIka bayi mengalami kesulitan dalam meminum ASI secara langsung, cobalah dengan melakukan pompa ASI terlebih dahulu. Lalu, berikanlah ASI itu kepada bayi menggunakan botol susu.
2. Konsultasikan dengan Konselor Laktasi
Para Ahli akan membantu orangtua untuk mengatasi bayinya yang kekurangan ASI. Konselor akan menilai bila ada masalah ketika proses menyusui. Misalnya, posisi bayi saat menyusui sudah nyaman.
Konselor juga bisa memeriksa bayi mengapa bisa kesulitan saat meminum ASI. Jadi, selain mengatasi penyebab dan masalah kekurangan ASI. Ibu juga akan mendapatkan saran untuk meningkatkan kualitas ASI.
3. Hubungi Dokter Jika Ada Gangguan Kesehatan
Perlu diketahui bahwa, jika muncul beberapa ciri dari bayi yang mengalami kekurangan ASI serta dilengkapi dengan adanya gangguan kesehatan, maka segera bawalah ke dokter. Orangtua akan disarankan untuk melakukan berbagai perawatan untuk pemulihan bayinya.
Nah itulah beberapa ciri bayi kekurangan ASI dan cara mencegahnya. Pada umumnya, bayi membutuhkan ASI hingga berumur 6 bulan. Jika bayi mengalami tanda-tanda kekurangan ASI jangan panik, segeralah konsultasikan pada dokter atau bidan untuk penanganan lebih lanjut.