Kenali Ciri Ciri Penyakit Menular Seksual Sejak Dini Berdasarkan Klasifikasinya
Kehadiran PMS atau Penyakit Menular Seksual, tentulah memunculkan beberapa ciri ciri pada pengidapnya. Ciri ciri penyakit menular seksual ini dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian.
Ciri ciri tersebut dapat dibagi baik secara umum, maupun secara spesifik terhadap jenis penyakit PMS apa yang menjangkiti penderita. Untuk itu, perhatikan penjelasan mengenai ciri ciri penyakit menular seksual dalam artikel ini.
Namun sebelum mengenal ciri-cirinya, terlebih dahulu pahami apa itu PMS. Inilah penjelasan terkait penyakit menular seksual.
Pengertian Penyakit Menular Seksual atau PMS
Penyakit Menular Seksual merupakan bentuk infeksi yang dibawa oleh seseorang akibat hubungan seksual secara langsung tanpa menggunakan pengaman. Infeksi ini memiliki sifat menular, dan dapat diidap orang lain yang juga melakukan HS dengan pengidapnya.
Adapun penyakit menular seksual ini bisa saja disebabkan oleh serangan parasit, virus, atau bakteri. Untuk lebih jelasnya, simak ciri-cirinya dalam kutipan di bawah ini.
Ciri Ciri Penyakit Menular Seksual Berdasarkan Pengertian Umum
Berikut ini akan dijelaskan tentang ciri ciri umum penyakit menular seksual. Apabila pembaca merasakan beberapa tanda di bawah ini, segera konsultasikan diri ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
- Merasa tidak nyaman bahkan sakit saat BAK (Buang Air Kecil).
- Timbulnya ruam kemerahan pada kulit.
- Muncul kutil atau daging kecil menonjol pada area mulut, tenggorokan, ataupun kelamin.
- Keluarnya cairan yang tidak biasa, baik dari anus, vagina, atau penis.
- Terjadi pendarahan pada vagina (bukan haid/mens).
- Anus atau alat kelamin merasakan sensasi terbakar dan gatal, bahkan lecet.
Klasifikasi Penyakit Menular Seksual dengan Ciri Ciri Spesifik
Jika sebelumnya telah dijelaskan tentang ciri ciri penyakit menular seksual secara umum, berikut akan dijelaskan kembali ciri ciri berdasarkan klasifikasinya. Dengan mengetahui ciri spesifik suatu PMS, maka penyakit tersebut akan lebih mudah dideteksi.
1. Ciri ciri Sipilis
Sipilis adalah suatu penyakit yang biasanya disebabkan oleh serangan infeksi bakteri treponema pallidum. Adapun ciri ciri Sipilis yang dapat diwaspadai:
- Muncul luka pada area kelamin, namun tidak timbul rasa sakit.
- Ruam pada area dubur, vagina, atau penis.
- Timbul demam, nyeri, hingga membengkaknya kelenjar getah bening.
2. Ciri ciri Klamidia
Selain Sifilis, ada juga penyakit Klamidia yang biasanya diakibatkan oleh infeksi bakteri Chlamydia Trachomatis. Adapun ciri-cirinya yaitu:
- Nyeri pada area genital.
- Keluar cairan seperti keputihan dan berbau.
- Sakit saat melakukan hubungan seksual.
- Terjadi pendarahan sesaat ketika selesai melakukan hubungan seksual.
3. Ciri ciri Gonore
Penyakit menular seksual selanjutnya adalah Gonore atau kencing nanah. Penyakit ini biasanya banyak terjadi pada pria (wanita juga rawan mengidapnya), dengan ciri-cirinya yaitu:
- Pada wanita akan dijumpai peningkatan jumlah keputihan.
- Muncul cairan kental berwarna kehijauan dari alat genital saat kencing.
- Merasa nyeri dan dapat disertai sensasi terbakar saat BAK.
4. Ciri ciri HIV
HIV adalah penyakit yang diakibatkan oleh serangan virus. Biasanya, pengidap HIV sulit dideteksi bila tidak dilakukan pemeriksaan.
Namun, hal ini tentu dapat dicegah dengan cara mengetahui bagaimana tanda kemunculan HIV. Adapun ciri ciri tersebut yaitu:
- Muncul demam disertai sakit kepala.
- Badan mudah lelah tanpa alasan yang jelas.
- Nyeri pada sendi.
- Tidak nafsu makan.
- Membengkaknya kelenjar getah bening.
- Muncul ruam dan adanya sakit tenggorokan.
5. Ciri ciri Herpes Genital
Herpes Genital juga memiliki nama lain yaitu Herpes Simplex. Penderita penyakit ini biasanya akan mengalami beberapa tanda awal atau gejala seperti:
- Muncul luka melepuh di sekitar kelamin dan terkadang disertai rasa gatal.
- Mengalami nyeri saat buang air kecil.
- Demam yang kadang disertai kelelahan.
- Terjadi pembengkakan di area kelamin.
Adanya ciri ciri penyakit menular seksual di atas sebaiknya diwaspadai dan segera diperiksakan apabila memiliki gejala berlanjut. Hal ini dapat menjadi langkah utama agar PMS tidak semakin parah dan berakibat fatal.