Berita Utama

Apakah Panu Bisa Menular? Cek Faktanya di Sini

Pertanyaan, “Apakah panu bisa menular?” sudah menjadi pertanyaan umum. Panu merupakan jenis infeksi kulit yang berakibat pada timbulnya bercak pada kulit. Bercak tersebut bisa lebih gelap (hiperpigmentasi) bahkan lebih terang (hipopigmentasi) jika dibandingkan dengan kulit sehat.

Dalam istilah medis, panu dikenal dengan sebutan pityriasis versicolor atau tinea versicolor. Penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja. Lalu apakah panu bisa menular? Jawabannya adalah tidak. Untuk mengetahui fakta menular atau tidaknya penyakit panu, cermati uraian berikut.

1. Panu Disebabkan oleh Jamur Malassezia

Panu merupakan jenis penyakit infeksi kulit yang penyebabnya adalah jamur Malassezia. Faktanya, jamur ini merupakan mikroorganisme normal yang ada di kulit. Ketika jumlahnya berlebih, barulah mereka dapat menyebabkan kerusakan pada kulit.

Biasanya, populasi jamur Malassezia akan bertambah apabila kebersihan tubuh tidak dijaga dengan baik. Misalnya, tubuh banyak berkeringat tetapi dibiarkan saja. Seharusnya segeralah mandi menggunakan sabun dan air bersih untuk membersihkan keringat pada tubuh.

Setidaknya, lap keringat pada tubuh menggunakan kain atau handuk bersih. Jika keringat dibiarkan, kulit akan menjadi terlalu lembab dan menyebabkan jamur kulit penyebab panu berkembang-biak.

2. Banyak Faktor yang Menjadi Penyebab Munculnya Panu

Apakah panu bisa menular? Dilansir dari health.detik.com, ditegaskan bahwa panu bukanlah penyakit menular. Jadi, tidak perlu muncul rasa cemas akan tertular panu hanya karena duduk di kursi yang sama dengan pengidap panu.

Selain itu, panu tidak menular karena risiko terjadinya terkait dengan beberapa faktor. Di antaranya adalah riwayat keluarga yang berpenyakit panu, produksi keringat berlebih, sistem imun rendah, perubahan hormon, dan tipe kulit yang terlalu berminyak.

3. Panu Dapat Dicegah dengan Menjaga Kebersihan Kulit

Panu memang bukan penyakit menular. Namun, fakta ini jangan sampai memperlemah kewaspadaan dalam menjaga kebersihan kulit. Cara termudah untuk menjaga kebersihan kulit adalah dengan mandi pagi dan sore serta rutin mengganti pakaian kotor dengan pakaian bersih.

Selain menjaga kebersihan kulit, lakukan juga beberapa hal lain yang dapat membantu kulit terhindar dari panu. Contohnya dengan mengenakan pakaian longgar, menghindar dari terkena sinar matahari terik yang terlalu lama, dan menggunakan produk perawatan kulit sesuai jenis kulit.

4. Panu Harus Segera Diobati

Jika seseorang terlanjur terkena panu, dia seharusnya tidak perlu khawatir dengan memikirkan apakah panu bisa menular. Karena pada kenyataannya panu tidak menular. Walaupun begitu, orang yang sudah terlanjur terkena panu jangan membiarkan panunya begitu saja.

Pengobatan panu dapat dilakukan menggunakan salep panu atau minum obat sesuai petunjuk dokter. Lakukan pengobatan secara rutin agar panu segera sembuh. Pada umumnya, pengobatan dapat berlangsung selama beberapa minggu. Bahkan ada yang mencapai hitungan bulan.

Dokter spesialis kulit tidak diperlukan untuk menyembuhkan panu. Biasanya, dokter umum sudah memiliki pengetahuan yang mumpuni untuk menangani penyakit ini.

Panu yang sudah dinyatakan sembuh bisa timbul kembali jika kebersihan tubuh tidak diperhatikan. Akibatnya, tidak jarang penyakit ini juga menjadi penyakit kambuhan dan menyisakan bekas hipopigmentasi yang sangat sulit dihilangkan.

Jika panu tidak mengalami proses penyembuhan, silakan berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan ini diperlukan guna mengetahui apakah panu tersebut terindikasi dengan penyakit kulit lain.

Walaupun tak membahayakan nyawa, tapi warna kulit tak merata akibat panu dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Akibatnya, kerap muncul pertanyaan apakah panu bisa menular? Ahli medis menyatakan bahwa panu tidak menular. Namun, tetaplah perlu menjaga kebersihan diri.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button