Mengetahui Apa Itu Vaksin HPV, Prosedur Pemberian dan Pencegahannya
Remaja dan dewasa wajib tau apa itu vaksin HPV untuk mencegah terjadinya berbagai infeksi pada kulit maupun kelamin. Vaksin ini dilakukan terhadap remaja maupun orang dewasa yang vaksin HPV-nya belum terpenuhi.
Virus bisa menyebar atau menular jika terjadi kontak langsung, terutama saat berhubungan seksual. Lebih parahnya lagi virus ini bisa menyebabkan kanker pada area belakang tenggorokan, pangkal lidah, kanker serviks, dan sebagainya.
Mengenal HPV dan Dosis Pemberiannya
HPV adalah vaksin yang diberikan kepada remaja dan dewasa agar terhindar dari human papillomavirus (HPV). World Health Organization atau WHO telah merekomendasikan pemberian vaksin HPV sebagai vaksin dasar bagi setiap orang.
Di Indonesia pemberian vaksin ini sudah dimulai kepada anak perempuan usia 9 tahun hingga wanita usia 55 tahun. Namun, pemberian vaksin paling efektif adalah kepada perempuan usia 9 hingga 26 tahun atau usia belum aktif berhubungan seksual.
Sementara saran terbaik pemberian vaksin kepada laki-laki bisa dimulai dari usia 19 hingga 26 tahun. Secara umum, pemberian HPV ini dosisnya sebanyak 0,5 ml dengan ketentuan jadwal pemberian vaksin sebagai berikut:
- Vaksin bivalen ini dengan interval 0, 1, dan 6 bulan yang diberikan pada usia 9 hingga 25 tahun.
- Selanjutnya Vaksin tetravalen dengan interval 0 dan 12 bulan diberikan kepada usia 9 sampai 13 tahun dan ada juga interval 0, 2, dan 6 bulan untuk usia 13 sampai 45 tahun.
Sosialisasi pemberian vaksin HPV di sepertinya belum begitu gencar seperti pemberian vaksin lainnya. Namun, bagi orang-orang dengan riwayat kanker genetik bisa segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat setelah mengetahui apa itu vaksin HPV secara tepat.
Prosedur Pemberian Vaksin HPV
Tidak perlu takut untuk mendaftar karena prosedurnya tidak jauh berbeda dengan pemberian vaksin lainnya. Vaksin akan disuntikkan melalui otot atau disebut injeksi intramuskular yang biasanya terletak pada bagian lengan atas atau paha atas.
Dosis sebanyak 0,5 ml tersebut diberikan dalam satu kali suntikan melalui tahapan berikut:
- Dokter membersihkan area yang akan disuntik menggunakan tissue beralkohol.
- Dokter menjepit area sekitar suntikan menggunakan tangan.
- Vaksin akan disuntikkan ke otot melalui permukaan kulit.
- Selesai itu dokter akan menekan area suntikan dengan kapas beralkohol untuk mencegah pendarahan.
Prosedurnya sama seperti pemberian vaksin pada umumnya, jadi tidak perlu takut berlebihan. Sosialisasi akan secara langsung diberikan oleh tenaga kesehatan melalui pihak sekolah kepada para siswa.
Anak-anak yang usianya sudah cukup akan mendapatkan jadwal pemberian vaksin pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Setelah mendapatkan vaksin pertama, orang tua harus teliti dan mengingat kapan jadwal vaksin kedua agar pemberiannya tepat waktu.
Pencegahan HPV Sejak Dini
Setelah pemberian vaksin dilakukan, selanjutnya pasien akan dianjurkan beristirahat selama 15 menit pasca penyuntikan. Jeda waktu setelah penyuntikan ini bertujuan untuk memantau apakah ada indikasi efek samping atau tidak.
Pemberian vaksin memang dapat mencegah terjadinya infeksi pada kulit maupun kelamin. Namun, bagi orang dengan riwayat kanker tetap dianjurkan untuk menerapkan berbagai pencegahan berikut:
- Tidak melakukan hubungan seksual sebelum pernikahan, terutama saat usia remaja.
- Tidak berganti-ganti pasangan.
- Menggunakan pengaman atau kondom saat berhubungan seksual.
- Menghindari hubungan seksual dengan orang asing atau yang tidak diketahui riwayat hubungan seksual sebelumnya.
- Tidak merokok.
- Setelah aktif berhubungan seksual atau setelah menikah maka dianjurkan rutin menjalani pap smear.
Menjaga kesehatan tubuh adalah kewajiban setiap orang, khususnya dalam hal ini perempuan. Rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk kanker membuat perempuan harus memahami apa itu vaksin HPV dan mencari informasi bagaimana mendapatkannya.