Bintitan adalah sebuah kondisi kesehatan mata yang seringkali menyebabkan timbulnya benjolan kecil yang bengkak dan nyeri di daerah sekitar kelopak mata. Untuk mencegah gangguan pada penampilan akibat bintitan, tersedia beberapa cara mencegah mata bintitan yang bisa diterapkan.
Biasanya, tanda-tanda seseorang terkena bintitan mencakup munculnya benjolan merah yang mirip dengan bisul di dalam atau di luar kelopak mata. Gejala lain yang mungkin timbul termasuk mata yang berair, kemerahan, serta nyeri dan pembengkakan pada kelopak mata.
Cara Mencegah Mata Bintitan
Cara untuk mencegah timbulnya mata bintitan sebenarnya cukup sederhana. Hal yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihan tubuh dan barang-barang yang digunakan di sekitar mata. Hal ini dikarenakan infeksi yang menyebabkan bintitan umumnya disebabkan oleh bakteri dan kuman.
Meskipun bintitan sering sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus, namun tidak boleh dianggap remeh. Karena bisa terjadi komplikasi saat mengalami bintitan. Oleh karena itu, tetaplah melakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak terkena bintitan. Berikut adalah beberapa langkah pencegahannya:
- Hindari menggosok atau menggaruk area sekitar mata karena dapat memindahkan bakteri atau kuman dari tangan ke mata.
- Pastikan tangan bersih sebelum menyentuh mata dengan mencucinya terlebih dahulu.
- Gunakan kacamata pelindung saat membersihkan debu di rumah untuk menghindari penyumbatan kelenjar minyak di sekitar mata.
- Sterilkan lensa kontak sebelum digunakan dan pastikan tangan Anda bersih sebelum memasangnya.
- Bersihkan riasan wajah secara menyeluruh, termasuk eye shadow, eyeliner, dan pensil alis, menggunakan make up remover yang efektif.
- Buang kosmetik mata yang terkontaminasi bakteri untuk mencegah infeksi bintitan berulang.
- Ganti maskara setiap 3 bulan jika sering digunakan, atau setelah 6 bulan jika jarang digunakan. Ganti eyeliner setiap 3 bulan, dan batasi penggunaan pensil mata padat hingga 2-3 tahun.
- Jangan berbagi handuk, kosmetik, atau barang pribadi dengan orang lain, terutama jika mereka sedang mengalami bintitan.
- Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala bintitan untuk penanganan yang tepat.
Penyebab Mata Bintitan
Peradangan kelopak mata, dikenal sebagai bintitan, timbul karena infeksi pada kelenjar minyak yang tersumbat oleh bakteri Staphylococcus. Faktor lain yang berkontribusi meliputi penumpukan kulit mati dan kuman di sekitar daerah kelopak mata.
Meskipun penyebab primer bintitan diketahui berasal dari kondisi tersebut, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya. Maka, apa saja faktor pemicu yang memperbesar kemungkinan seseorang terkena bintitan pada mata? Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
- Mengenakan lensa kontak dengan tangan yang belum dibersihkan.
- Lupa membersihkan sisa-sisa kosmetik sebelum tidur atau kurang teliti dalam membersihkannya.
- Menggunakan lensa kontak yang tidak steril.
- Mengaplikasikan produk kecantikan yang sudah lama atau sudah kadaluarsa.
- Sedang mengalami blefaritis atau peradangan pada kelopak mata, atau menderita rosacea.
Cara Mengobati Bintitan Secara Mandiri
Dalam rentang 7-21 hari, biasanya bintitan bisa pulih secara alami, terutama jika nanah di dalamnya telah dikeluarkan. Berikut ini adalah beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan sendiri di rumah:
- Teknik kompresi dengan air hangat dan kain bersih selama 5-10 menit, direkomendasikan dilakukan sebanyak 3-4 kali dalam sehari untuk meredakan bintitan.
- Pastikan untuk membersihkan area sekitar kelopak mata menggunakan sabun yang lembut, seperti sabun bayi, untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
- Menggunakan air hangat saat membilas dapat membantu dalam proses pemulihan.
- Untuk mempercepat kesembuhan, disarankan untuk menghindari penggunaan kosmetik atau lensa kontak selama bintitan belum sembuh sepenuhnya.
- Jika merasa nyeri di sekitar mata, konsumsilah obat pereda nyeri seperti paracetamol sesuai dengan dosis yang disarankan.
Itulah penjelasan cara mencegah mata bintitan, penyebab serta cara mengobatinya secara mandiri. Jika tidak kunjung sembuh maka sebaiknya segera periksakan ke medis.
