7 Larangan Makanan Saat Batuk yang Harus Dijauhi Dahulu
Batuk merupakan respons tubuh terhadap iritasi atau infeksi di saluran pernapasan. Saat menghadapi batuk, peran pola makan menjadi penting dalam pemulihan. Namun, terdapat sejumlah makanan yang sebaiknya dihindari saat sedang batuk. Larangan makanan saat batuk ini bertujuan untuk menghindari peningkatan iritasi atau produksi lendir yang dapat memperburuk gejala.
Makanan yang pedas, seperti cabai, dapat merangsang saluran pernapasan yang sudah sensitif, sedangkan produk susu dapat meningkatkan produksi lendir. Bagi yang sedang batuk dan ingin menghindari makanan maka bisa simak dibawah ini:
1. Makanan yang Digoreng (Gorengan)
Larangan makanan saat batuk ini sudah pasti makanan yang digoreng. Gorengan, khususnya yang disiapkan dalam minyak sisa, merupakan sajian yang sebaiknya dihindari saat terkena batuk kering.
Sebab, minyak yang digunakan berulang kali dalam proses penggorengan (minyak sisa) bakal membentuk senyawa akrolein, adalah senyawa aldehida tak jenuh yang memicu sensasi gatal di kerongkongan.
Tak hanya itu, tekstur kering dan kasar dari gorengan akan menimbulkan iritasi pada lapisan tenggorokan yang memperparah gejala batuk kering. Gorengan juga mampu menstimulasi kenaikan asam lambung yang mengakibatkan penyempitan saluran napas serta memicu refleks batuk.
2. Makanan Pedas
Selain gorengan, individu yang menderita batuk juga sebaiknya membatasi makanan pedas. Makanan pedas dikenal mengandung capsaicin yang dapat memicu reaksi batuk dan meningkatkan produksi lendir atau dahak sehingga dapat memperburuk gejala batuk.
Meski begitu, zat capsaicin dalam cabai juga memiliki efek antiinflamasi, antialergi, anti iritasi, dan anti jamur yang diyakini dapat meredakan gejala batuk. Karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu mengenai hal ini untuk mendapatkan saran yang cocok dengan kondisi kesehatan Anda.
3. Makanan Manis
Makanan yang manis haruslah dijauhi ketika mengalami batuk atau sakit tenggorokan karena kandungan gulanya dapat meningkatkan iritasi dan menyebabkan rasa gatal di tenggorokan semakin memburuk.
Salah satu varian dari makanan manis yang perlu dihindari ialah cokelat. Ketika coklat masuk ke dalam mulut, campuran dengan air liur akan membuatnya menjadi tebal, menyebabkan sensasi tidak nyaman di bagian pangkal tenggorokan yang kemudian memicu reaksi batuk.
Walaupun tidak secara langsung menyebabkan batuk, namun pemberian makanan manis seperti coklat sebaiknya tetap diperhatikan dan dibatasi.
4. Susu dan Produk Olahannya
Selain itu, susu dan produk olahannya, seperti keju dan yogurt, juga perlu dihindari saat mengalami batuk berdahak. Mengonsumsi susu dan produk turunannya bisa memperburuk gejala batuk, terutama bagi mereka yang telah mengalami infeksi atau peradangan sebelumnya.
Produk turunan dari susu dapat merangsang produksi dahak dan penumpukan lendir di saluran pernapasan. Oleh karena itu, sebaiknya para penderita untuk sementara waktu menghindari susu dan produk turunannya agar proses penyembuhan dapat berlangsung lebih cepat.
5. Makanan Olahan
Pada saat-saat terserang batuk dan flu, bijaksanalah untuk menjauhi makanan olahan seperti keripik atau makanan cepat saji. Jenis makanan ini cenderung minim akan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Sementara itu, nutrisi memiliki peranan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh, yang bertugas melawan infeksi penyebab batuk.
Untuk itu, bagi yang sedang mengalami batuk, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, ikan, atau daging.
Salah satu rekomendasi menu yang bisa dipilih adalah sup hangat. Kehangatan dari kuah sup terbukti dapat memberikan efek melegakan pada tenggorokan dan membantu melarutkan dahak, sehingga mampu meredakan gejala batuk.
6. Makanan Pemicu Alergi
Batuk tidak selalu disebabkan oleh infeksi virus saja, tetapi juga bisa dipicu oleh kondisi kesehatan tertentu, seperti asma yang berkaitan dengan reaksi alergi individu.
Dalam beberapa kasus, gejala batuk akibat asma bisa diakibatkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang mengandung alergen, seperti makanan laut, kacang-kacangan, susu, atau telur. Oleh karena itu, penting untuk mengenali serta menghindari jenis makanan dan minuman yang bisa memicu alergi.
7. Minuman Berkafein
Selain makanan, ternyata minuman berkafein juga dapat menyebabkan tenggorokan kering yang bisa memicu rasa gatal. Kondisi ini tentu saja akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderita batuk dan bahkan bisa memperparah gejalanya.
Karena itu, sebaiknya kurangi konsumsi minuman berkafein seperti kopi, soda, atau teh saat mengalami batuk. Sebagai alternatif, disarankan untuk meningkatkan asupan air mineral sebanyak dua liter per hari, guna menjaga tubuh tetap terhidrasi dan meredakan iritasi pada tenggorokan.
Dengan menghindari makanan yang dapat memperburuk gejala, maka dapat membantu tubuh untuk fokus pada penyembuhan. Selain itu, mengkonsumsi makanan yang tepat, seperti buah-buahan segar dan makanan tinggi antioksidan, dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.
Ingatlah bahwa pola makan yang sehat merupakan bagian penting dari perawatan diri sehari-hari, terutama saat sedang menghadapi kondisi kesehatan seperti batuk. Demikianlah penjelasan mengenai larangan makanan saat batuk.