Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil dan Penyebab yang Mendasarinya
Sering buang air kecil dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari yang ringan hingga kondisi yang lebih serius. Cara mengatasi sering buang air kecil tentu harus disesuaikan dengan penyebabnya.
Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi alasan di balik seringnya buang air kecil agar penanganan yang sesuai dapat segera dilakukan. Frekuensi buang air kecil setiap orang dapat bervariasi setiap harinya, tergantung pada jumlah cairan yang dikonsumsi dan sejauh mana ginjal berfungsi dalam mengolah cairan tersebut.
Secara umum, seseorang akan buang air kecil sekitar 6 hingga 8 kali dalam 24 jam. Namun, jika seseorang mengonsumsi cairan dalam jumlah berlebihan, terutama sebelum tidur, atau mengandung kafein, frekuensi buang air kecil cenderung meningkat.
Untuk itu, dalam penjelasan ini akan diberikan beberapa penyebab yang mendasarinya dan juga cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi seseorang yang sering buang air kecil. Berikut diantaranya:
Penyebab Sering Buang Air Kecil
Jika sering merasa ingin buang air kecil meskipun hanya mengonsumsi sedikit cairan atau tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat memicu peningkatan frekuensi buang air kecil, hal ini bisa menjadi tanda adanya kondisi medis yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa penyebab yang mendasarinya:
1. Terkena Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih merupakan salah satu gangguan kesehatan yang paling umum memengaruhi pola buang air kecil seseorang. Penyakit ini lebih sering terjadi pada individu berusia antara 16 hingga 35 tahun, dengan sekitar 10 persen wanita mengalami infeksi berulang, sementara lebih dari 40 hingga 60 persen orang akan mengalaminya setidaknya sekali seumur hidup.
Selain itu, infeksi ini sering kambuh, dengan hampir setengah dari para pengidapnya mengalami gangguan dua kali dalam setahun. Kondisi ini menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil, disertai dengan penurunan volume urine.
2. Terkena Infeksi Ginjal
Infeksi ginjal umumnya disebabkan oleh infeksi pada kandung kemih. Gejala infeksi ginjal biasanya mulai muncul sekitar dua hari setelah infeksi terjadi. Beberapa gejala yang dapat dialami oleh penderita infeksi ginjal meliputi frekuensi buang air kecil yang meningkat, demam, nyeri pada bagian punggung, serta rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil.
Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil
Penanganan terhadap masalah sering buang air kecil akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui apa yang menjadi penyebab kondisi tersebut.
Dokter akan melakukan wawancara terkait riwayat kesehatan Anda dan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik serta pemeriksaan tambahan. Setelah dokter mengetahui penyebabnya, langkah penanganan yang tepat akan direncanakan sesuai dengan kondisi yang diderita. Berikut cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
1. Melakukan Senam Kegel
Senam Kegel berfungsi untuk memperkuat otot-otot yang berada di sekitar kandung kemih dan uretra, yang dapat membantu mengurangi frekuensi dorongan untuk buang air kecil. Latihan yang menargetkan otot panggul ini efektif untuk mengendalikan kandung kemih. Anda dapat melakukannya selama 5 menit sebanyak tiga kali sehari.
2. Melatih kandung kemih
Anda bisa melatih kandung kemih untuk mengatur waktu buang air kecil dengan cara memperpanjang interval antara keinginan untuk buang air kecil. Lakukan latihan ini secara rutin selama sekitar 12 minggu.
Tujuan dari latihan ini adalah untuk melatih kandung kemih agar mampu menahan kencing lebih lama, sehingga frekuensi buang air kecil dapat kembali pada kondisi yang normal.
Itulah uraian terkait dengan beberapa cara mengatasi sering buang air kecil yang bisa dilakukan. Selain itu, telah disampaikan pula penyebab yang mendasarinya.