6 Penyebab Anak Susah BAB yang Harus Ibu Ketahui
Kesulitan buang air besar atau sembelit adalah masalah pencernaan yang sering dialami anak. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan nafsu makan yang berdampak pada terganggunya pertumbuhan anak. Sebenarnya ada beberapa penyebab anak susah BAB yang harus diketahui.
Penyebab utama sembelit sering kali terkait dengan gangguan pada fungsi tubuh, bukan masalah fisik atau konsumsi obat-obatan tertentu. Sembelit atau konstipasi terjadi ketika anak kesulitan buang air besar selama lebih dari dua minggu.
Selain menyebabkan rasa sakit, sembelit juga dapat mengganggu aktivitas harian anak. Hal ini karena sembelit bisa memicu kecemasan saat buang air besar akibat rasa sakit, sakit perut yang berulang, dan berkurangnya nafsu makan.
Untuk itu, dalam uraian kali ini akan diberikan beberapa penyebab yang mendasari mengapa anak bisa susah ketika ingin BAB. Berikut beberapa penyebab yang mendasari anak kesulitan untuk BAB, diantaranya:
1. Dehidrasi
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami sembelit adalah dehidrasi atau kurangnya asupan cairan. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup cairan, saluran pencernaan menjadi lebih kering. Hal ini menyebabkan feses menjadi lebih keras dan kering, sehingga sulit untuk dikeluarkan.
2. Baru Mulai Mengonsumsi Makanan Padat
Perkenalan bayi dengan makanan padat juga dapat menjadi faktor penyebab sembelit, terutama pada bayi yang sebelumnya hanya mengonsumsi ASI cair. Perubahan jenis makanan ini memerlukan waktu adaptasi bagi sistem pencernaan bayi.
Sembelit pada bayi yang baru mulai makan makanan padat umumnya adalah hal yang wajar. Namun, penting untuk menyesuaikan jenis makanan yang diberikan. Mulailah dengan memberikan makanan padat yang mudah dicerna sebagai langkah awal menggantikan ASI.
3. Konsumsi Suplemen Zat Besi Secara Berlebihan
Salah satu penyebab anak susah BAB yang selanjutnya yakni mengonsumsi suplemen zat besi secara berlebih. Konsumsi suplemen zat besi yang berlebihan dapat menyebabkan sembelit pada anak, karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus.
Ketika keseimbangan bakteri baik terganggu, proses pencernaan dan produksi feses menjadi lebih lambat, sehingga anak akan merasa kesulitan saat buang air besar. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti dosis yang dianjurkan oleh dokter saat mengonsumsi suplemen zat besi.
4. Kurang Mengonsumsi Makanan Berserat
Makanan yang kaya serat diketahui memiliki peran penting dalam mendukung kelancaran sistem pencernaan. Hal ini karena serat dapat meningkatkan volume dan melunakkan tinja, sehingga mempermudah proses pembuangannya.
Sebaliknya, kurangnya konsumsi makanan berserat tinggi dapat menyebabkan tinja menjadi keras, sehingga membuatnya lebih sulit untuk dikeluarkan dari tubuh.
5. Alergi Susu Sapi
Alergi terhadap susu sapi terjadi karena sistem pencernaan anak tidak dapat memecah laktosa, yaitu salah satu jenis gula yang terdapat dalam susu. Hal ini menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sembelit atau kesulitan buang air besar, setelah mengonsumsi susu sapi yang mengandung laktosa.
Selain itu, anak yang memiliki intoleransi terhadap laktosa dapat mengalami gejala lain, seperti perut kembung, mual, atau bahkan muntah, setelah mengonsumsi susu sapi.
6. Menunda BAB
Kegiatan bermain atau belajar seringkali membuat anak menunda untuk buang air besar. Hal ini dapat menyebabkan feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan, yang pada akhirnya memicu terjadinya sembelit.
Itulah beberapa penyebab anak susah BAB yang harus diketahui. Tentunya dengan mengetahui apa saja penyebab dari anak yang kesulitan untuk BAB, maka harus segera dilakukan tindakan penanganan agar tak semakin parah.