Ada Benjolan di Gusi? Ini 6 Penyebabnya yang Belum Banyak Orang Tahu
Mengapa ada benjolan di gusi? Pertanyaan seperti ini banyak yang terucap setiap harinya. Dengan munculnya benjolan seperti ini maka banyak pula informasi yang mengulas penyebab hingga cara mengobatinya. Oleh karena itu pada uraian ini akan dibahas beberapa penyebab sehingga terdapat benjolan di gusi.
Benjolan di gusi mungkin membuat orang tidak merasa nyaman. Karena mulut akan merasakan keanehan karena adanya benjolan tersebut. Untuk mengetahui lebih lanjut maka bisa simak selengkapnya dibawah ini, ada benjolan di gusi memiliki beberapa penyebab. diantaranya adalah:
1. Sariawan
Seringkali, merasakan kelelahan lantaran Sariawan satu permasalahan yang biasa menghinggapi banyak dari kita. Situasi ini acap kali muncul di kawasan lunak dalam rongga mulut, seperti di bibir dalam, pipi, langit-langit, lidah, serta gusi.
Sariawan yang lazim muncul di gusi berdiameter di bawah 1 cm dan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan. Langkah penanganannya pun tak sulit, cukup dengan menjaga kebersihan gigi serta mulut secara teratur, melaksanakan sikat gigi secara rutin, dan memanfaatkan obat kumur. Biasanya, lecet mulut dapat menghilang dengan sendirinya dalam jangka waktu 1-2 minggu.
2. Kista Gigi
Kista pada gigi, atau dikenal pula sebagai kista dental, ialah bengkak berbentuk kantong yang terisi oleh udara, cairan, atau bahan lainnya yang berkembang di sekitar gigi, gusi, dan area lain di dalam rongga mulut.
Jenis-jenis kista seperti kista periapikal dan kista dentigerous dapat mempengaruhi gigi dan jaringan gusi di sekitarnya, sementara kista mukokel lebih cenderung mengganggu jaringan lunak di mulut, seperti di pipi, bibir, lidah, dan gusi.
Kista, yang secara umumnya bersifat non-kanker, tidak menimbulkan ancaman besar dan tumbuhnya pun lambat. Pada umumnya, kista dapat mereda tanpa perlunya perawatan spesifik. Tetapi, jika kista telah mencapai ukuran yang besar dan terinfeksi, disarankan untuk mengkonsultasikan kepada dokter guna mendapatkan pengobatan yang tepat.
3. Abses
Abses di gigi maupun di gusi, yang dikenal sebagai abses gingival, keduanya dapat menyebabkan benjolan yang berisi nanah akibat infeksi bakteri. Abses ini dapat menimbulkan nyeri yang terus-menerus di rongga mulut yang bisa menjalar ke telinga, tulang rahang, atau leher.
Selain rasa sakit, abses di dalam mulut juga bisa menunjukkan gejala lain seperti sensitivitas gigi, pembengkakan gusi, bau mulut yang tidak sedap, rasa tidak enak badan, kesulitan menelan, serta pembengkakan di wajah, pipi, atau leher.
Penanganan langsung dari dokter diperlukan untuk kondisi abses. Tindakan medis yang mungkin dilakukan termasuk insisi dan drainase abses, perawatan saluran akar gigi, atau pencabutan gigi. Dokter juga dapat meresepkan antibiotik untuk mencegah penyebaran infeksi dan obat penghilang rasa sakit.
4. Fibroma Oral
Fibroma oral ialah pertumbuhan jaringan lunak yang baik dan umumnya timbul akibat iritasi atau luka pada gusi yang berlangsung lama dan berulang.
Menurut laporan dari Dermatologis Selandia Baru, fibroma oral umumnya menimpa orang dewasa dan dipicu oleh kebiasaan seperti menggigit pipi atau bibir, menyikat gigi dengan keras, atau pemasangan gigi palsu yang tidak pas.
Pengobatan benjolan yang timbul di gusi akibat kondisi ini umumnya dilakukan dengan operasi pengangkatan. Dokter juga bisa melakukan biopsi atau uji kanker pada jaringan yang diangkat untuk memastikan apakah ada tanda-tanda kanker mulut atau tidak.
5. Granuloma Piogenik Oral
Granuloma piogenik adalah salah satu jenis tumor jinak yang disebabkan oleh pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal, biasanya tidak membahayakan dan dapat menghilang dengan perlahan.
Granuloma piogenik oral bisa muncul di rongga mulut, termasuk di gusi, yang ditandai dengan pembengkakan kemerahan yang cenderung mudah berdarah.
Biasanya, kondisi ini dipicu oleh trauma, infeksi, atau perubahan hormonal saat kehamilan. Meskipun seringkali menghilang dengan sendirinya, granuloma yang berukuran besar mungkin memerlukan pengangkatan melalui tindakan operasi.
6. Torus Mandibularis
Torus mandibularis adalah pertumbuhan tulang yang tidak normal yang terletak di sekitar langit-langit mulut, dasar mulut, dan gusi. Benjolan di gusi bawah dan atas ini umumnya bersifat non-kanker, tidak menimbulkan rasa sakit, dan jarang disadari oleh penderitanya.
Menurut jurnal yang diterbitkan oleh Canadian Medical Association, torus bisa muncul akibat kebiasaan menggertakkan gigi, kekurangan vitamin, asupan kalsium yang berlebihan, atau faktor genetik.
Pertumbuhan torus biasanya berlangsung sangat lambat, sehingga seringkali tidak memerlukan pengobatan khusus. Akan tetapi, jika torus telah menimbulkan iritasi atau mengganggu fungsi mulut, atau menyebabkan ketidaknyamanan karena penggunaan gigi palsu, maka pengangkatannya dapat dipertimbangkan.
Benjolan pada gusi menjadi perhatian karena dapat menunjukkan berbagai masalah mendasar. Meskipun beberapa di antaranya tidak berbahaya dan terkait dengan faktor-faktor seperti penumpukan plak atau iritasi ringan, beberapa lainnya mungkin mengindikasikan kondisi yang lebih serius. Jika melihat benjolan pada gusi, konsultasikan dengan dokter gigi profesional untuk mendapatkan perawatan dan saran. Berikut penyebab umum benjolan lunak pada gusi.
Demikian Lah penjelasan mengenai penyebab ada benjolan di gusi. Pada pembahasan di atas tadi, terdapat enam penyebab yang harus disimak. Meskipun diantaranya tidak berbahaya namun jika tidak ditangani akan menjadi masalah yang serius. Lebih baiknya jika terdapat benjolan di gusi tiba tiba maka langsung konsultasikan saja ke dokter gigi.